KEMENHUB atau Kementerian Perhubungan Ignasius Johan mengatakan bahwa tidak mungkin jika dirinya harus mengecek setiap pesawat yang akan terbang dan lepas landas dikarenakan sudah ada petugas yang menangani hal tersebut.

"Kalau menteri disuruh memeriksa RTA (return to apron) setiap pesawat, ya Tuhan aja jadi menteri, atau malaikat," ujar Johan sesudah rapat dengan komisi 5 DPR (02/01/2015).

Ia juga menjelaskan bahwa, jika ada kerusakan pada komponen mesin pesawat maka, secara otomatis pewasat tersebut tidak akan pernah diberikan izin terbang sampai malasah/kerusakan yang terjadi selesai dibenarkan.

Dan dalam kasus AirAsia ia juga mengatakan bahwa pewasat dengan nomor penerbangan QZ8501 sempat mengalami masalah pada mesin pewasat dua hari sebelum tragedi kecelakaan ini terjadi tepatnya pada tanggal 28 Desember 2014, namun kerusakan ini sudah dapat diatasi di Bandara Juanda, Surabaya.

"Kan ada mekanismenya. Kalau ada ketentuan seperti ini, kalau RTA tidak dilaporkan, kita tahan pesawatnya, tidak boleh terbang, sampai dicek lagi dan layak terbang apa tidak. RTA harus dicek oleh inspektur pemerintah," ujar ia.

Menurut ia jika pewasat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 mengudara, berarti kondisi dari pewasat tersebut sudah baik dan dinyatakan layak terbang. ia juga tak ingin berspekulasi tentang kerusakan mesin pewasat dua hari sebelum teragedi naas itu dan kecelakaan tersebut.