ads-unit

Menjelang 100 Hari Kegagalan Pemerintah Jokowi-JK

0

20 Oktober 2014 adalah tanggal yang paling bersejarah bagi Indonesia karena pada tanggal tersebut lengserlah mantan Presiden kita SBY dan naiklah seorang Jokowi sebagai pengganti Presiden RI untuk masa priode 2014-2019. Rakyat menunggu mengharapkan seorang sosok pemimpin Negeri ini yang Pro-Rakyat, yang mana katanya ini hadir dan tercermin dalam sosok seorang Jokowi yang sederhana dan Pro-Wongcilik.

Tanggal 28 Januari 2015 genap menginjak usia 100hari masa Pemerintahan Jokowi-JK, di 100hari pertama ini biasanya masyarakat dan berbagai media lokal akan sangat mengkritisi apa-apa saja yang sudah dapat rakyat rasakan dari kebijakan Pemerintahan yang baru.

Pada awal-awal Presiden Jokowi, diketahui sangat gentar menyuarakan kabinet KERJA KERJA KERJA dengan gayanya yang khas sebagaimana biasanya orang jawa tengah. Berbagai kebijakanpun bermunculan yang pada nyatanya sangat banyak kebijakan yang malah membingungkan publik.

Sebut saja kebijakan untuk menaikan harga BBM disaat semua rakyat tahu bahwa harga minyak dunia turun dengan drastisnya.  Dolar yang katanya akan turun jika Jokowi jadi presiden, malah kebalikannya. Anehnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sebut “bukan mata uang rupiah yang melemah, tapi dolar yang menguat”. Berbagai komentar pun mengalir atas ucapan aneh kakek 10 cucu itu.

Belum lagi publik disuguhkan dengan kinerja menteri kabinet kerja yang ‘menggemeskan’. Puan Maharani yang kenakan rok diatas lutut, menteri Susi yang bakar perahu tapi di klaim kapal, menteri PAN dan RB sempat larang PNS gelar acara di hotel tapi kedapatan malah buat acara di ballroom mewah.

Yang baru-baru ini adalah pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri yang baru untuk menggantikan Sutarnam yang mana kita tahu bahwa bapak sutarman seharusnya pensiun pada bulan Oktober 2015. Lebih anehnya lagi adalah KPK sudah memberikan peringatan kepada Jokowi tentang rekan jejak Komjen Budi Gunawan tetapi peringatan ini tidak digubris oleh Presiden Jokowi. LAh pada akhirnya KPK pun menetapkan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka.

Media Tempo bahkan sudah berani mengkritisi kebijakan Jokowi yang tunjuk orang pemilik rekening gendut jadi Kapolri. Bahkan Goenawan Mohamad yang selalu mendukung kebijakan Jokowi, sudah mulai mengkritisi Jokowi. Sedang Metro TV tetap membela dan mendukung kebijakan Jokowi.

About The Author

Hello, I am an web designer/developer from Melbourne, Australia. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium .

Mohon masukkan saran / kritikan anda. Terkadang komentar akan dimoderasi karena spam, dan komentar spam akan dilaporkan ke polsek terdekat !!!