ads-unit

Budi Gunawan TIDAK LAYAK Menyandang Jabatan Kapolri

1

Presiden Joko Widodo telah mengusulkan Konjen Budi Gunawan ke DPR sebagai satu-satunya calon Kapolri untuk menggantikan Jendral Sutarman yang menjadi Kapolri saat ini. Banyak kalangan yang menentang Komjen Budi Gunawan ini sebagai calon Kapolri yang baru dikarenakan dia memiliki harta yang tidak wajar (rekening gendut).

"Sebenarnya 4 tahun lalu Komisi III DPR RI pernah meminta penjelasan soal harta yang dimiliki Komjen Budi Gunawan. Dan telah dilakukannya investigasi internal, sudah dilakukan klarifikasi bahwa yang ditengarai itu penerimaan sebelum UU PPATK berlaku, bukan setelah itu. Kecuali kalau ada temuan baru" kata Benny anggota Komisi III.

Dan karena sebab itu maka, Komisi III DPR dipastikan akan mempertanyakan tentang asal usul harta kekayaan yang dimiliki Komjen Budi Gunawan.

Bahkan mungkin DPR RI akan menolak secara tegas Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri yang baru. Salah satu partai yang akan menolak tegas Komjen Budi Gunawan adalah Partai Demokrat dan dimungkinkan juga partai anggota Koalisi Merah Putih pun akan menolak dengan tegas pengankatan Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri.

Pengankatan Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri yang baru ini tidak melibatkan KPK. Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap ada pelanjikan pejabat tinggi Negara maka keterlibatan KPK sangat diperlukan untuk memeriksa apakah calon pejabat ini memiliki rekam jejak baik/buruk.

Tetapi dalam kasus ini Presiden Joko Widodo tidak ingin melibatkan KPK karena, Presiden kita takut/khawatir Konjen Budi Gunawan tidak akan lolos seleksi KPK. Maka dapat kita simpulkan bahwa Komjen Budi Gunawan TIDAK LAYAK MENJADI CALON KAPOLRI YANG BARU.

UPDATE : KPK MENETAPKAN CALON KAPOLRI, KOMJEN "BG" SEBAGAI TERSANGKA DALAM KASUS PENERIMAAN "HADIAH" / KASUS SUAP / TRANSAKSI MENCURIGAKAN / REKENING GENDUT PEJABAT POLRI. (SELASA, 13 JANUARI 2015. JAM 15.00 WIB)

About The Author

Hello, I am an web designer/developer from Melbourne, Australia. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium .

1 komentar:

terimakasih infonya,,

Balas

Mohon masukkan saran / kritikan anda. Terkadang komentar akan dimoderasi karena spam, dan komentar spam akan dilaporkan ke polsek terdekat !!!